Di
ujung selatan Aceh, di tepi air Pantai Pasai yang tenang, terbentang pasir
putih yang menyatu dengan ombak yang terus-menerus bercerita. Di balik
keindahan alam itu, tersembunyi sebuah kisah perang yang melibatkan hati-hati
pejuang yang menentang cengkeraman penjajah Belanda.
Cerita
ini dimulai pada sebuah pagi di tahun 1873, ketika perang melanda bumi Aceh.
Angin sepoi-sepoi laut membawa aroma asin yang menyatu dengan semangat
perlawanan yang berkobar di kalangan penduduk setempat.
Teuku
Ibrahim: "Bu Cut, malam ini suasana begitu...